Salah satu dinamika sosial yang dihadapi oleh penduduk Timor Leste yang tinggal diseluruh 13 kabupaten maupun yang tinggal di ibu kota Timor Leste-Dili adalah masalah kemiskinan, hal ini merupakan masalah klasik yang dihadapi oleh semua negara, terutama negara-negara sedang berkembang. Kemiskinan dinegara berkembang umumnya disebabkan oleh keterbelakangan, minimnya pengembangan sumber daya alam dan manusia yang dimiliki serta ketidak tepatan strategi dan program pembangunan yang diterapkan oleh pemerintah.
Persoalan kemiskinan yang terjadi di Timor Leste dapat menyebabkan terjadinya urbanisasi yang berlebihan sehingga suatu ibu kota seperti Dili tidak mampu lagi menampung beban penduduk yang terus mengalir dari desa, maupun dari seluruh 13 kabupaten di Timor Leste, selain itu keterbatasan kemampuan kota untuk menyediakan peluang kerja bagi penghuninya yang terus bertambah dengan pesat, akibatnya, kaum urban yang tidak tertampung disektor industri, perdagangan maupun sektor formal lainnya mengalami nasib yang mengecewakan.
Ketika kita mendengarkan istilah “Urbanisasi” maka tentunya hal ini tidak asing lagi bagi kita, istilah ini banyak dikenal dalam dunia ilmu pengetahuan baik ketika Timor Leste masih berintegrasi dengan Indonesia, maupun setelah mendapatkan kemerdekaan pada tahun 1999.
Istilah urbanisasi tidak hanya dikenal, tetapi juga dialami oleh penduduk kota dan desa terutama di negara yang sedang berkembang, maupun juga bagi negara-negara miskin, dan termiskin di dunia, yang salah satunya adalah Timor Leste.
Urbanisasi merupakan gejala, atau proses yang sifatnya multi-sektoral, baik ditinjau dari sebab maupun akibat yang ditimbulkan. Setelah Timor Leste mencapai kemerdekaan pada tahun 1999 melalui jajak pendapat, praktek urbanisasi di negara ini mengalami peningkatan yang cukup berarti, sehingga kecenderungan semakin meluasnya problema sosial ekonomi di berbagai kota khusunya di kota Dili, hal ini dapat mengakibatkan problema nasional dan menjadi masalah sosial bagi Timor Leste.
Sebelum melangkah lebih jauh maka terlebih dahulu penulis ingin memberikan penjelasan mengenai istilah urbanisasi, dan juga masyarakat perkotaan.
Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk, Bedanya Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap.
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah
2. Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Di kota banyak fasilitas yang tersedia, bahkan terdapat perempuan cantik dan laki-laki
ganteng....hmmmmmmm
5. Pengaruh buruk seperti media elektronik, sinetron Indonesia, Film India, dll.
6. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian yang semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
No comments:
Post a Comment