Sunday, June 14, 2009

Teruslah mempertahankan sosialisme di Timor Leste serta mendukung Bolivia dan Venezuela untuk tetap bejuang mempertahankan sosialisme

Pernyataan Solidaritas Terhadap Revolusi Bolivia dan Venezuela: MenanggapiIntervensi Imperialisme Amerika SerikatHOV Indonesia -www.indonesia.handsoffvenezuela.org LAWAN INTERVENSI IMPERIALISME AMERILA SERIKAT DENGAN MOBILISASI PERSATUANRAKYATBulanAgustus lalu, rakyat petani dan pekerja Bolivia menegaskan kembalidukungannya terhadap Presiden Evo Morales denganperolehan suara 67.41% di dalam referendum. Angka ini melebihi 53.7%suara yang diperoleh Evo saat terpilih sebagai presiden pada tahun2005. Kemenangan referendum ini merupakan mandat dari rakyat Boliviakepada pemerintahan mereka untuk memperluas dan memperdalam proyeksosialisme di Bolivia . Yang artinya pula merupakan mandat untukmelawan segala bentuk intervensi imperialisme di negeri tersebut.Menanggapi kekalahan ini, kaum oligarki Bolivia ,dengan bantuan dan ijin dari tuan-tuan imperialisnya (terutamaimperialis Amerika Serikat), mulai meluncurkan kampanye-kampanyekekerasan. Jorge Chavez, salah seorang pemimpin kelompok oligarki di Bolivia ,mengatakan: “Bila perlu, kita tumpahkan darah. Kita perlu menumpas komunisme danmenggulingkan pemerintahan orang-orang Indian bajingan ini”. Saat ini, kaumborjuis lokal dan tuan-tuan tanah Boliviamengorganisir kelompok-kelompok fasis bersenjata untuk menyerang parapendukung Evo Morales: petani dan buruh dipukuli dan ditembaki,gedung-gedung pemerintahan dibakar, kantor-kantor organisasi massadirusaki, rumah-rumah pemimpin serikat buruh dan serikat tani dilemparibom molotov, jalan-jalan diblokade untuk menghentikan distribusibarang. Semua aksi sabotase politik dan ekonomi ini ditujukan untukmenggulingkan pemerintahan Evo Morales dan menghentikan laju sosialismedi Amerika Latin. Sampai saat ini, sekitar 30 pendukung Evo Moralestelah dibunuh oleh para fasis ini dan banyak yang hilang dan masihbelum ditemukan.Padasaat yang sama, di Venezuela, ditemukan sebuah rencana kudeta yangdirencanakan oleh kaum borjuis nasional Venezuela .Terlibat di dalam rencana kudeta ini adalah para jendral purnawirawan,media-media asing dan lokal, pemerintahan Kolombia, dan pemerintahanAS. Presiden Chavez lalu mengusir Duta Besar Amerika di Venezuela,Patrick Duddy, karena keterlibatan AS dalam rencana kudeta tersebut.Pengusiran ini juga merupakan solidaritas terhadap Bolivia yang lebihdulu mengusir Duta Besar Amerikanya, Philip Goldberg, karena terlibatdalam mendukung upaya destabilisasi di Bolivia .Sejak tahun2002-2006 setidaknya ada 6 kali upaya sabotase dan destabilisasi yangdilakukan/disokong AS di Venezuela, salah satu yang monumental (karenakegagalannya) adalah kudeta 11 April 2002. Tak kurang para kacungimperialis sekaliber Condolezza Rice dan Donald Rumsfeld menyatakanbahwa Chavez merupakan pengaruh negatif di AL yang sedang mengorganisirperlawanan bersenjata [Eva Golinger: Chronology of the 4th Generation Waragainst Venezuela ]. Hal serupa juga dialami oleh Bolivia ,diawali dengan permintaan otonomisasi wilayah-wilayah kaya sumber alam(yang memiliki ikatan kuat dengan, dan didukung oleh AS) oleh borjuasilokal, lepas dari otoritas pemerintahan Morales.Intervensi-intervensi serupa oleh AS juga telanjang terjadi di negeri ALlainnya, dan di berbagai belahan dunia. Intervensi di Kuba untukmengulingkan pemerintahan Castro, intervensi di Haiti dalammenggulingkan pemerintahan Jean-BertrandAristide tahun 2004, di Chile era 1970-an, di Irak sejak tahun 2002, diAfganistan, di Palestina, di Nigeria, bahkan di Indonesia terlibatlangsung dalam rencana penggulingan pemerintahan Soekarno sekaligusmengangkat Soeharto sebagai kacungnya.Hinggadetik ini pun AS terus melakukan intervensi ekonomi dan politik diseluruh dunia melalui lembaga-lembaga keuangan internasional dankebijakan neoliberalisme yang sudah menyengsarakan milyaran rakyatdunia. Rakyat Indonesia adalah bagian dari rakyat dunia yang palingsengsara di bawahSBY-Kalla, dan ditangan seluruh partai-partai penyokong agendaneoliberal serta kacung Amerika Serikat saat ini. Rakyat Indonesia punharus bangkit; menolak menjadi bangsa kuli; menolak menjadi kacungagen-agen imperialisme di dalam negeri. Artinya, rakyat Indonesia harusmemperjuangkan kemandiriannya sendiri; baik ekonomi maupunpolitik, agar dapat bangkit menjadi bangsa yang maju dan produktif.Dalamhal inilah, Revolusi yang sedang bergulir di Venezuela dan Boliviamenjadi sebuah inspirasi bagi rakyat tertindas di Indonesia dan diseluruh dunia, yang sedang berjuang untuk membebaskan dirinyadari cengkraman kapitalisme dan imperialisme. Revolusi ini membimbingrakyat Indonesia untuk bangkit dan percaya pada kekuatannya sendiri;bahwa berjuang untuk sosialisme tidaklah mustahil.Oleh karena itulah, jika imperialisme dan oligarki menang di Venezuela danBolivia ,maka akan menjadi pukulan berat bagi jalannya proses revolusi diAmerika Latin; sekaligus kemunduran bagi gerakan sosialisme di negerimanapun di dunia. Sebaliknya, jika revolusi sosialis menang di salahsatu negeri ini, maka jalan menuju revolusi sosialis di seluruh kawasanAmerika Latin dan di seluruh dunia akan terlihat lebih jelas.Oleh karena itu,adalah tugas semua kaum progresif dan revolusioner sedunia untukmembela Revolusi di Venezuela dan Bolivia . Kami yang bertandatangan dibawah ini menyerukan:Kepada Rakyat AmerikaSerikat agar melakukan mobilisasi untuk menghentikan intervensiimperialisme pemerintah AS di Bolivia dan Venezuela .Kepada seluruh komunitasinternasional untuk memprotes kekerasan-kekerasan yang dilakukan olehkaum oligarki fasis di Bolivia.Kepadarakyat pekerja dan petani sedunia untuk mengkukuhkan solidaritasnyaterhadap Revolusi di Bolivia dan Venezuela .KepadaPerserikatanBangsa-Bangsa (PBB) agar melakukan tindakan politik dan hukum yangdibutuhkan untuk mempertahankan proses konstitusional di Venezuela danBolivia ; serta memberikan sanksi terhadap intervensi AS di AL selamaini. Kepada rakyat Indonesiaagar menyerukan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono segeramenghentikan segala bentuk kerjasama dengan pemerintahan AS; sekaligus mengusirkeluar Duta Besar AS, Cameron R. Hume, dari Indonesia . Hal inimerupakan bentuk solidaritas kepada Bolivia dan Venezuela ; dan simbolpenolakan terhadap imperialisme AS.Kepada Rakyat Venezuela dan Bolivia ; kamerad Evo Morales dan Hugo Chavez:Segera tangkap para pelaku tindak kejahatan dan para organisatorkudeta.Lanjutkan dan masifkanmobilisasi rakyat serta tindakan politik yang dibutuhkan untukmenghadapi kaum oligarki fasis yang tidak segan-segan menggunakanmetode-metode kekerasan.Masifkan Nasionalisasi dibawah kontrol rakyat terhadap semua industri vital dan perbankan yangdimiliki oleh para pemodal asing dan borjuis nasional yang menjadiagennya; hanya dengan merebut kekuatan ekonomi dari tangan kaumoligarki dan tuan-tuannya lah kita dapat membuat ompong serangan mereka.Denganmobilisasi rakyat yang semakin massif dan bersatu, MAJU lah menuju kemenangan mutlak sosialisme!Jakarta, 27 September 2008Hasta La Victoria Siempre!Sosialisme atau Barbarisme!Nama-nama organisasi yang sudah menandatangani surat solidaritas ini:· Hands Off Venezuela - Indonesia· Komite Politik Rakyat Miskin – Partai Rakyat Demokratik (KPRM-PRD)· Rumah Kiri· Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI)· LMND-PRM· Jaringan Nasional Perempuan Mahardhika· Libertan Bogor· Proletariat Resistance Bogor· Resist Book Yogyakarta· KSM Unas JakartaHOVIndonesia mengundang semua kalangan untuk turut serta dalam aksisolidaritas menentang intervensi AS di Amerika Latin dan menandatanganisurat pernyataan ini.hovindonesia@...Kontak person: 081513984237 (Jesús)Jesús SAKoordinator Hands Off Venezuela - Indonesia[Non-text portions of this message have been removed]

3 comments:

Anonymous said...

awal yang baik

VELIKA said...

ok thanks

Job Brites said...

only trough socialism we can fight for labor right..